Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2017

Pelaku Bom Bandung Terkait Jaringan Purwakarta, Ini Penjelasan Polisi

SO - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan proses identifikasi terhadap tersangka teror bom Bandung, Yayat Cahdiyat, masih berjalan. Jenazah terduga pelaku bom masih ditangani tim Pusat Kedokteran dan Kesehatan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Boy menjelaskan, polisi juga terus melakukan identifikasi terduga pelaku bom melalui penelusuran di lapangan. Menurut Boy, Yayat adalah residivis atau mantan narapidana yang bebas pada 2014.  Yayat, 41 tahun, melakukan aksi teror bom pada Senin pagi, 27 Februari 2017. Dia meledakkan bom panci di Taman Pandawa, Kota Bandung. Dia kemudian tewas setelah melakukan aksinya itu. Sehari-hari Yayat dikenal dengan nama Abu Salam. Dari alamat yang tertera di kartu tanda penduduk, dia disebut tinggal di daerah Pasir Bambu, Jawa Barat. Dia juga diduga tinggal selama 6 bulan di kontrakan Desa Sirnagalih, Cianjur. Dia memiliki istri dan 3 anak. Yayat menjadi residivis kare...

Mengenal Putri Ameera Al Taweel, Bangsawan Arab Saudi yang Tak Dituntut Berhijab

SO - Ketika heboh jilboobs di Indonesia ditempatkan pada bahasan yang lebih luas mengenai hijab, maka dapat dilihat bagaimana perbedaan tahap wacana busana terkait agama antara Indonesia dengan negara-negara lain, misalnya Arab Saudi. Masyarakat Arab Saudi pernah diramaikan dengan kemunculan presenter wanita tak berkerudung di stasiun televisi berita milik pemerintah Arab Saudi, Al Ekhbariya. Di tengah kondisi wanita-wanita Arab Saudi lain yang cara berbusananya diawasi oleh Mutaween yang berada di bawah Committee for the Promotion of Virtue and the Prevention of Vice, ada seorang wanita Arab Saudi tak berhijab yang memiliki misi memperjuangkan hak-hak wanita Arab. Dia adalah Putri Ameera binti Aidan bin Nayef Al-Taweel, atau biasa disebut Putri Ameera. Lahir pada tahun 6 November 1983, wanita cantik ini menikah dengan Pangeran Al Waleed bin Talal bin Abdulaziz al Saud (Pangeran Al Waleed) 9 bulan setelah pertemuan mereka yang pertama, yakni ketika Ameera berusia 18 t...

Marak Teror BOM, DPR: Radikalisme Adalah Ancaman Nyata dan Serius, Sehingga Harus Dilawan

SO - Bandung digegerkan dengan teror bom panci yang dilakukan oleh pelaku berinisial YC. Ketua DPR Setya Novanto mengingatkan kepada warga Indonesia untuk menjaga dari ancaman radikalisme yang memecah kedaulatan NKRI. "Kembali saya mengingatkan kepada kita semua untuk menjalankan komitmen nasional kita, komitmen sebagai anak bangsa yang menjaga kedaulatan NKRI dari ancaman perpecahan dan ancaman pemahaman radikal," ujar Novanto dalam siaran pers, Senin, 27 Februari 2017. Novanto mengatakan radikalisme saat ini akan mudah mempengaruhi orang yang rapuh aman paham kemanusiaan. Ia menambahkan radikalisme merupakan ancaman nyata saat ini. "Kita harus menunjukkan kepada diri kita sendiri, kepada sesama kita, kepada generasi masa depan bahwa radikalisme adalah ancaman nyata dan serius sehingga harus dilawan oleh seluruh komponen bangsa dengan seluruh sumber daya yang kita miliki," tegas Ketum Partai Golkar ini. Novanto menyanjung kinerja aparat kepoli...

Penyambutan Raja Arab, Jokowi Akan Didampingi Ahok, Kaum "Sumbu Pendek" Bakal Kebakaran Jenggot

SO - Presiden Joko Widodo diperkirakan tidak akan didampingi Ibu Negara saat menyambut kedatangan Raja Salman dari Arab Saudi, 1 Maret nanti. Menurut tradisi, Raja tidak diperkenankan menyalami lawan jenis yang bukan muhrimnya. Lalu siapakah yang akan bersama Presiden nanti? Sesuai dengan protokol, maka Gubernur Basuki Tjahaja Purnama akan ikut saat menyambut lawatan bersejarah raja negeri Timur Tengah ini. Menurut penulis hysebastian dalam artikelnya di seword.com, apabila Ahok jadi bertemu dengan Raja Salman, maka akan ada pihak-pihak yang -mengutip istilah hysebastian- "kebakaran jenggot". Menurut penulis ini, mereka adalah Rizieq Shihab Cs. "Tentu hal ini akan membuat Rizieq CS akan kebakaran jenggot. Mengapa kebakaran jenggot? Karena klaim-klaim sebelumnya yang diutarakan oleh kuasa hukumnya bahwa Rizieq ingin menemui Raja Arab. Hal ini dibantah oleh Dubes Arab Saudi. Jangan sampai deh #TeamRizieq mengatakan bahwa Dubes Arab Saudi tidak mewa...

LI Ungkap Aliran Dana untuk Suriah dari 10 Lembaga Amal Indonesia

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, pada Mei 2015 pernah menyerahkan bantuan sebesar 20.000 USD kepada FIPS dan diterima oleh Angga Dimas dari HASI (Hilal Ahmar Society Indonesia). (Liputan Islam).  SO - Sebuah video yang diunggah oleh channel Euronews telah membuat gempar jagad media sosial Indonesia. Pasalnya, dalam video itu terlihat ada kardus-kardus bertuliskan Indonesia Humanitarian Relief (IHR) yang ditemukan di markas para pemberontak di distrik al-Kalasa. Warga setempat mengaku selama ini kelaparan sementara bahan pangan menumpuk di markas tersebut. Pasca terusirnya kelompok-kelompok milisi bersenjata, warga segera menyerbu sebuah sekolah yang selama ini dijadikan markas dan gudang makanan oleh kelompok bersenjata yang bernama Jaish Al Islam itu. Mereka mengambil bahan-bahan pangan di sana dan membawanya pulang. Kepada reporter Euronews, warga bernama Hanan al Salem berkata, “Mereka menghalangi kami [untuk mendapatkan] semua hal. Tidak ada susu, tidak ada masakan...

Din Syamsuddin Minta Ormas Islam Tuntaskan Masalah Bangsa dengan Dialog

SO - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengatakan, MUI terus berupaya menyelesaikan masalah bangsa, maka pihaknya terus mengajak ormas-ormas Islam mencari solusi permasalahan bangsa Indonesia dengan cara berdialog. "Ini rapat pleno dewan pertimbangan MUI yang anggotanya terdiri dari segenap ormas Islam dan tokoh-tokoh perorangan, mulai bulan Januari kami mengambil langkah dialog. Kami punya keyakinan, berbagai permasalahan bangsa bisa diselesaikan dengan dialog, khususnya dialog mencari solusi masalah," dia menjelaskan. Din menyampaikan hal ini dalam rapat pleno MUI ke-15, di kantornya, Jakarta, baru-baru ini.  Kemarin, dia mengatakan, pihaknya sudah mengundang Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo melalui Menko Polhukam Wiranto untuk berdialog. "Dan hari ini sedianya dengan Panglima, namun ada ratat di Istana, jadi berhalangan datang. Dan tadi kita bicarakan ancaman nyata kehidupan bangsa dan negara, dan begitu banyak anc...

Ini Prestasi Ahok-Djarot, Setelah Kalijodo, Nanti Turis Bisa Nikmati RTH Lapangan Banteng

SO - Tak ada lagi puing bekas reruntuhan bangunan bekas pelacuran di Kalijodo, Jakarta Utara. Sejak digusur pada akhir Februari lalu, pemerintah telah membersihkan dan membereskan kawasan seluas 4 hektare itu. Bekas lokasi prostitusi itu telah disulap Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok-Djarot menjadi tempat yang indah, nyaman, dan asri.  RTH Kalijodo kini jadi tempat rekreasi yang asyik di akhir pekan. Setelah Kalijodo bakalan ada Lapangan Banteng yang enggak kalah keren!  Taman Kalijodo terletak di Jl. Pangeran Tubagus Angke No19, Tambora, Penjaringan, Jakarta Barat. "Pesan gubernur ke saya, orang Jakarta harus sehat, gubernur mau tempatnya terang benderang," kata arsitek RTH Kalijodo, Yori Anthar. Saat ini RTH Kalijodo memang menjadi proyek pilot untuk RTH lainnya. Salah satu proyek RTH yang akan dibuat selanjutnya adalah Lapangan Banteng. "Proyek Lapangan Banteng akan dimulai bulan depan," ucap Yori Anthar.  Lapangan Banten...

Wow, Pimpinan DPR Beri Izin Pansus Kunker ke Meksiko dan Jerman

SO - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah mengatakan pimpinan Dewan telah memberi izin kepada Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilu untuk melakukan kunjungan kerja ke Jerman dan Meksiko. Menurut dia, kunjungan tersebut untuk menakar kemajuan demokrasi Indonesia. Fahri menjelaskan, kunjungan kerja ini merupakan bentuk diplomasi yang digunakan negara untuk menyempurnakan regulasi dan institusi penyelenggaraan pemilu. “Termasuk sistem pemilu, lembaga penyelenggara pemilu, dan manajemen kepemiluan. Kunjungan itu dimensinya banyak, tidak perlu khawatir seolah-olah ini hanya pemborosan,” kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 24 Februari 2017. Kunjungan kerja ini, menurut dia, wajar untuk penyempurnaan kelembagaan negara. “Jadi jangan bicara, 'Kan ini bisa dicari di Google.' Tapi ini diplomasi,” kata Fahri. Anggota Dewan akan datang dan bertemu dengan lembaga pemilu dan Kementerian Dalam Negeri sebagai penanggung jaw...

Diduga Danai Teroris Suriah, Polisi Ungkap Aliran Dana GNPF-MUI ke Turki

SO - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkapkan adanya indikasi pengiriman dana dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) ke Turki.  Polisi kini masih mendalami tujuan transfer dana tersebut. Diduga, transfer uang itu berkaitan dengan kasus dugaan penyalahgunaan dana Yayasan Keadilan untuk Semua. Tito menyebutkan, Ketua Yayasan Adnin Armas memberikan kuasanya pada Ketua GNPF-MUI, Bachtiar Nasir. Bachtiar kemudian menguasakannya lagi kepada pegawai Bank BNI Syariah, Islahudin Akbar untuk menarik uang. Menurut Undang-Undang Perbankan, kata Tito, pemberian kuasa tak boleh diberikan hingga dua kali. "IL menarik (dana) di atas Rp 1 miliar kemudian diserahkan kepada Bachtiar Nasir. Sebagian digunakan untuk kegiatan, sebagian lagi kami melihat dari slip transfer, dikirim ke Turki," ujar Tito dalam rapat kerja Polri dengan Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senayan, Rabu, 22 Februari 2017. "Ini yang ...

Jika Ahok Menang, Ketua MUI Minta Umat Islam Bisa Terima Hasil Pilkada DKI

SO - Ketua MUI Kiai Ma'ruf kembali menegaskan, keluarnya fatwa MUI terkait kasus penistaan Alquran oleh Basuki Tjahaja Purnama alias ahok tidak ada hubungannya dengan Pilgub DKI Jakarta. Menurutnya, siapapun yang nanti memenangkan perebutan kursi Gubernur DKI nanti harus didukung oleh segenap bangsa terutama warga DKI Jakarta. "Ahok menang atau kalah saya tidak tahu. Itu masih di Lauhul Mahfudz. Kalau kalah ya nggak ada masalah, andaikata dia menang ya nggak ada masalah juga," ujarnya. Sebagai warga negara yang baik, dia akan siap dengan siapapun yang menang atau yang kalah di Pilgub DKI Jakarta. Termasuk jika Ahok yang menang. “Menang kita terima, kalah kita terima," imbuhnya. Kiai Ma'ruf juga meminta semua umat Islam bisa menerima apapun hasil dari Pilgub DKI nanti. Jadi, jika nanti Ahok menang dan tidak ada adanya kecurangan, maka umat Islam harus terima, meski dengan kesedihan. “Kita terpaksa harus menerima itu. Sebab bicara konstitusi meman...

Riziek Ternyata Hadir, Orator Aksi 212 Ancam Tumbangkan Presiden Jokowi

SO - Sempat disebut tidak akan datang, pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, ternyata turut serta dalam demonstrasi di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, pada Selasa (21/02). Saat berorasi di hadapan ribuan peserta aksi, Rizieq kembali menyuarakan seruan pada beberapa unjuk rasa sebelumnya, yaitu penjarakan ubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok dan hentikan kriminalisasi ulama. "Siap bela negara? Siap bela agama? Siap ganyang PKI?" tanya Rizieq yang disambut pekikan takbir para peserta. Rizieq kemudian mengatakan bahwa aksi 212 bukanlah aksi makar,"Kami tidak niat untuk makar, menggantikan rezim, apalagi bikin negara baru," katanya, sebagaimana dilaporkan wartawan Hilman Handoni. Keberadaan Rizieq di depan pagar gedung DPR/MPR sontak membuat semangat para peserta yang sebagian besar telah berkumpul sejak pukul 07.00 WIB. Mereka bangkit berdiri dan kompak meneriakkan takbir setiap kali Rizieq menyelesaikan rangkaian kal...

Poster Aksi 212 Beredar, Ada Foto Panglima TNI Disamping Rizieq Shihab, Polisi Akan Lakukan Pengamanan Ketat

SO - Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) M Al Khaththath akan menggelar aksi lagi pada 21 Februari 2017. Menurutnya, aksi itu dilakukan untuk mengawal proses hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Kami juga mengimbau kepada seluruh umat untuk bersatu padu pada hari Selasa tanggal 21 Februari 2017 atau Aksi Bela Islam 212 demi tegaknya hukum dan keadilan di Indonesia," kata Al Khaththath di Hotel Sofyan, Jalan Cut Meutiah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Februari 2017. Dia juga mengatakan mendukung penuh langkah yang dilakukan DPR dalam penggunaan hak angket. Menurutnya, hal itu melanggar peraturan. "Langkah politik yang dilakukan oleh DPR Rl, dalam menggunakan hak angket berkenaan dengan diaktifkannya kembali oleh Presiden RI, Saudara Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI, yang telah berstatus sebagai tersangka, karena jelas dan nyata kebijakan tersebut merupakan pelanggaran dan pelanggaran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pem...