Skip to main content

Ahmad Dhani Itu Sejak Dulu Pintar

Ahmad Dhani Itu Sejak Dulu Pintar
Ditulis Oleh: Denny Siregar.
Dia bukan hanya pemusik. Dia juga pedagang. Itulah kenapa dia selalu mengambil sisi yang menguntungkan dirinya.

Dia paham hitung2an. Pada waktu Peter Pan sedang hot-hotnya pada awal karir, dia tidak mengambil posisi membenturkan grup Dewa-nya, tetapi memilih diam dan menunggu waktu yang tepat untuk meluncurkan album Dewa. Dia paham, bahwa ketika dia membenturkan diri dengan Peter Pan pada waktu itu, dia habis. Albumnya bisa gak laku, semua orang sedang kesengsem dengan Ariel.

Apa yang dia lakukan selalu dia hitung. Ketika ada momen untuk mengangkat dirinya, dia akan angkat. Seperti pertarungan dengan Farhat Abbas, itu bagian dari trik dagangnya saja untuk terus muncul di media. Semuanya dia jual. Di situlah kelebihannya. Ia mampu menciptakan peluang2.

Ketika ia mencoba terlibat di politik pun, ia berhitung. Tidak akan pernah dia mendukung Jokowi. Kenapa ? Ya, karena disana tidak ada apa-apanya. Paling diundang makan di istana kayak netizen kemaren. Buat apa ? Maka ia akan menempel pada yang memungkinkan menguntungkan dia. Dan benar, ia pun dipakai untuk membuat bagian2 dari kampanye saat pilpres 2014 kemaren. Kalau ma Jokowi cuman disuruh jadi sukarelawan.

Begitu juga saat dia mengambil sikap pada kasus Setya novanto. Ya dia harus terlibat dalam kasus besar ini, supaya dapat bagian "muncul" di media. Dan Setnov dengan senang menerima dia. Ada simbiosis mutualisma. Satu butuh nama, satu butuh dukungan. Ahmad dhani mencoba melawan arus supaya ada unsur "kontroversial".

Namanya juga sedang berdagang. Alhamdulillah kalau nanti bang Setnov mau pake juga untuk " yang ada musik2nya" atau sebagai public relation saja, silahkan yang penting cocok aja... *senyum sambil menggosok2 telunjuk dan jempol*. Pak Setnov pun senyum juga sambil menggosok2 hidungnya... *tolong kasih diskon ya.. bisnis banyak gagalnya tahun ini*. Saling kasih kode.

Jadi kalau melihat pertunjukan Ahmad dhani sama Setnov itu ibarat nonton konser Guns n Roses yang datang ke Indonesia, yang sudah tidak menarik karena pemainnya sudah gembrot dan tua2. Yang asli pun tinggal pemain bass-nya. Garing-lah pokoknya. Kalau dulu nontonnya mungkin bisa headbanging, sekarang yang banging cuman 2 jempol tangan aja.

Jadi liat senyum mereka berdua di media yang di share teman2 dan lewat di beranda saya, saya malah ingin menambah awan di atas kepala mereka seperti di komik2. Yang satu berkata di awannya, "uang, uang, uang...", satunya berkata, " diskon, diskon..."

Mungkin mereka sedang ikut Hari belanja online nasional 2015.

Asu dahlah... Minum kopi dulu. Slurp.

Comments

Popular posts from this blog

Talk Show Literasi Keuangan FIFGROUP: OJK Apresiasi Langkah untuk Optimalkan Pembiayaan Dengan Cerdas dan Bijak

SO, JAKARTA,-Industri jasa keuangan memiliki peran penting dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.  Namun, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tidak hanya bergantung pada peran sektor keuangan itu sendiri, tetapi juga pada pemahaman dan kesiapan finansial masyarakat yang menjadi bagian penting dari ekosistem yang berjalan. Hasil dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 menunjukkan perkembangan positif, dengan indeks literasi keuangan Indonesia mencapai 49,68%, meningkat signifikan dari angka 38,03% pada tahun 2019.  Meskipun terdapat peningkatan, masih ada sebagian masyarakat Indonesia yang belum memiliki pemahaman yang memadai mengenai karakteristik dan peraturan berbagai produk serta layanan di sektor jasa keuangan.  Perkembangan pesat dan digitalisasi di industri keuangan telah menciptakan sistem keuangan yang semakin kompleks dan dinamis.  Oleh karena itu, upaya bersama antara pemerintah, lembaga keuangan, organisasi non...

Ketika Hakim Nan Alim Itu Ditangkap KPK di Hotel Esek-esek

MEMALUKAN dan munafik, itulah kata yang pas bagi hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang satu ini. Betapa tidak, sebagai sosok pengawal konstitusi, mestinya dia terdepan dalam bertindak, bertingkah laku, dan berbicara memerangi para pelaku perusak konstitusi di negeri ini.  Salah satu perilaku yang merusak konstitusi itu adalah korupsi. Dia mestinya bekerja keras menjaga konstitusi agar tidak "digerogoti" oleh para koruptor. Sebagaimana fatwanya, koruptor harus dimiskinkan se miskin-miskinnya.  "Maka demi Tuhan langit dan bumi, Sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.” (QS. Adz-Dzariyaat: 23). Namun apa hendak dikata, ternyata dirinya sendiri ditangkap KPK karena diduga menerima suap dari orang-orang yang ingin mengubah bunyi pasal dalam undang-undang (uji materi UU nomor 41 tahun 2014) agar sesuai dengan keinginan mereka.  Maka, sesuai fatwanya itu, dia harus dimiskinkan se miskin-miskinnya....

Yusman Kasim: Jangan Salah Pilih

Deklarasi dukungan kepada Emzalmi-Desri Ayunda. SO ,_Mantan Wakil Walikota Padang, Yusman Kasim membakar semangat relawan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota nomor urut 1, Emzalmi-Desri Ayunda dan warga yang hadir di Wisma Takana Juo Ulak Karang Kecamatan Padang Utara Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu, 7 Maret 2018. Wisma Takana Juo penuh sesak oleh warga yang hadir untuk mendengarkan orasi politik dari mantan Wakil Walikota Padang periode 2004-2009 ini. Selain itu, orasi politik juga diberikan politisi Partai Nasdem, Masful. Acara tersebut juga dihadiri pengurus Partai Garuda, PPP, dan FKAN Pauh IX Kecamatan Kuranji. "Emzalmi adalah sosok pekerja keras. Ia merintis karir dari nol sampai terakhir menjabat Sekretaris Daerah Kota Padang. Saya kenal betul dengan Emzalmi. Sosok yang amanah, jujur dan memiliki integritas," ujar Yusman Kasim memulai kata sambutan. Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018 mendatang, kata Yusman, Emzalmi mencalonkan ...