Demo 25 November Digeser, Jubir GNPF MUI Sebut Demonstrasi 2 Desember Bukan Unjuk Rasa Biasa

Demo 25 November Digeser, Jubir GNPF MUI Sebut Demonstrasi 2 Desember Bukan Unjuk Rasa Biasa
Tempat Pendaftaran Demo Aksi Bela Islam Jilid III.  

SO - Rapat Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF) MUI telah melahirkan keputusan yakni membatalkan aksi yang akan dilakukan pada 25 November 2016. Sebagai gantinya, umat Islam akan tetap melakukan aksi di 2 Desember 2016 yang diberi nama Aksi Bela Islam Jilid III Super Damai. 

“Kita bukan tidak bersyukur dengan status Ahok tersangka, kalau Ahok tidak ditahan, kita harus tetap turun. Para ulama minta waktunya jangan di bulan Safar,” kata Ketua GNPF MUI, KH Bachtiar Nasir, Jumat, 18 November 2016 dalam Musyawarah dan konferensi Pers GNPF-MUI pasca ditetapkannya Ahok sbg tersangka. 

Sementara itu, juru bicara Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI, Munarman menyampaikan Aksi Bela Islam Jilid 3 akan dilaksanakan Jumat 2 Desember 2016 mendatang. Titik kumpul massa, menurut Munarman tidak akan bertempat di Masjid Istiqlal namun Bundaran HI.

"Waktu itu (unjuk rasa 4 November) sempit sekali di Istiqlal. Jadi kami cari tempat yang agak luas yaitu di Bundaran HI," ucap Munarman saat menghadiri acara diskusi di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2016).

Rencananya, unjuk rasa tersebut akan diisi sejumlah acara yang juga dilaksanakan di Bundaran HI.

"Acaranya, Sholat Jumat bersama di bundaran HI, dilanjutkan zikir bersama, dilanjutkan nanti ada tradisi Islam nusantara, ada istighosah, ada doa bersama," tuturnya.

Aksi unjuk rasa yang bertajuk 'Persatuan dan Doa untuk Negeri' itu,  menurut Munarman tidak akan diisi oleh orasi yang bisa memancing provokasi.

"Jadi judul Aksi Bela Islam 3, Persatuan dan Doa untuk Negeri. Ini bukan aksi demonstrasi biasa, gak ada orasi panas, lebih banyak mendoakan supaya negeri ini bersatu, supaya lebih selamat," ungkapnya.

Di sisi lain, Kombes Pol Awi Setiyono menyampaikan baru mengetahui hal itu.

Pihak kepolisian juga belum mempersiapkan metode pengamanan kendati sudah mengantisipasinya.

"Kalaupun mereka mau memaksakan ada demo tanggal 2 Desember tentunya kita berharap tolong beritahukan kami 3 hari sebelum hari H. Nanti akan kami persiapkan pengamanannya, kami sudah antisipasi. Itu kan hak warga negara untuk melakukan unjuk rasa," kata Awi pada kesempatan yang sama.

Perwira menengah yang baru saja dimutasi dari Kabid Humas Polda Metro Jaya menjadi Kabag Mitra Ropenmas Divhumas Polri ini menyarankan, agar pihak yang mengikuti aksi unjuk rasa tidak memperkeruh suasana karena proses penyidikan mengenai kasus dugaan penistaan agama masih dilakukan.

"Sebenarnya kita berharap ya itu tidak diperbesar, karena memang dari awal tuntutannya mereka terkait Presiden tidak mengintervensi, sudah kita buktikan, dengan pengakkan hukum, dan yang bersangkutan (Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama) sudah dijadikan tersangka," ujarnya.

Ia menambahkan akan mempercepat proses penyidikan untuk meredam gejolak masyaralat yang saat ini memanas.

"Bapak Kapolri (Jenderal Tito Karnavian) juga sudah komitmen. Kedepannya 3 minggu ini sudah tahap 1. Syukur-syukur kalau bisa dipercepat penyidik untuk melengkapi berkas, untuk meredam gejolak dari masyarakat," katanya. (is/Sumber: tribunnews.com)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Demo 25 November Digeser, Jubir GNPF MUI Sebut Demonstrasi 2 Desember Bukan Unjuk Rasa Biasa"

Post a Comment

Silahkan Komentari Artikel ini

Iklan Atas Artikel

Iklan

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan

Iklan Bawah Artikel

Iklan